Saturday 11 August 2012

The Complicated Creation

Pernah nggak sih kalian merasa bingung ketika ditanyain “Eh, kenapa sih lo sayang banget sama si Rifqi (pinjem nama tetangga)?” trus kamu hanya bisa jawab “Hmmm... kenapa yaaa?? nggak tau juga sih, pokoknya sayaaang aja (sambil nyengir)”
Trus temen yang lain nyolot “Yaelahh.. padahal si Danu (penjem nama temen) tu cinta mati sama lo, bahkan dia jauh lebih keren dari segi manapun dibandingkan Rifqi”.  Trus kamu jawab dengan jengkel “Yaudah lo nikah aja sama si Danu, bawel banget sih lo..!! Nih, denger ya, gue sama sekali nggak tertarik sama yang namanya tu Danu, meskipun dia jauh lebih keren dari segi manapun daripada Rifqi. Gue cuma sayang sama Rifqi. TITIK….!!!!”

Alamaaakk… lebay kali keliatannya memang… itu kah yang dina makan nasi, ehh, dinamakan “Cinta Buta”?? iya kali ya?? Kayaknya sih iya. Wkwkwk…
Begitulah cinta, ia tak perlu alasan (bener nggak sih??) Atau cinta yang tak perlu alasan itu kah yang dinamakan cinta buta? *Jadi tak semua cinta itu buta? #Au ah gelap :-p
Hmmmm… Tapi kalo memang cinta itu perlu alasan, paling tidak, carilah alasan yang kira-kira tidak memiliki masa kadaluarsa. *Apaan tuhhhh???
Kalo kecintaan kpd seseorang karena fisiknya, cantik/ganteng nya, masa kadaluarsa nya ya ketika ia sudah mulai tua, keriput, beruban..
Kalo kecintaan kepada seseorang karena hartanya, ya boleh jadi besok lusa ia jatuh miskin, mungkin karena bencana atau apalah, kan kata pepatah "Roda kehidupan ini selalu berputar"..
Kalo kecintaan kepada seseorang karena pinternya, lah kan manusia juga bisa pikun..
Kalo kecintaan kepada seseorang karena dia punya bapak seorang Dirut Bank Mandiri (misalnya), Yaelaaaahhh, lu cinta anaknya apa bapaknya??
Kalo kecintaan kepada seseorang karena kehidupan Beragamanya bagus, ingat, diapun juga manusia, tempat salah dan khilaf.
*Hadeeeehhhh… jadi harus gimana donk???

Memang sih hal-hal di atas itu merupakan alasan yang masuk akal dan memang tidak bisa disalahkan, alasan yang bagus malah.. Apa sih yang kita pikirkan ketika kita bertemu dengan seorang lelaki/wanita yang ganteng/cantik, pinter, kaya, baik, penyayang, dermawan. Hadeeehhh... rasanya setengah mati pengen memilikinya. wkwkwk..
Tapi kitapun juga harus tau diri kawan, kita sebaiknya juga harus memantaskan diri untuk bisa disandingkan dengannya.. hmmm
*Jadi solusinya gimana dodol??? Dari tadi ditanyain nrocos mulu…

Jadi solusinya adalah… ya teteeeppp, sebisa mungkin kita cari calon pendamping hidup yang cantik/ganteng, yang kaya, dari keluarga yang baik-baik, dan agamanya baik. Kalo perlu ditambah lagi yang pinter, yang baik, yang setia, sayang keluarga, dermawan, perhatian. Hehehe..
Tapi katanya sih, yang paling utama tu yang agamanya baik. insyaALLAH semuanya akan baik juga, dan akan baik-baik saja.. *katanya siapa?? #katanya ustadz solmed kaliiii… hehhe

*Jadi kesimpulannya???

Hadeehh..disimpulin ndiri napa??
Tapi berhubung aku orangnya baik dan tidak sombong, ditambah lagi rajin menabung, ditambah lagi pas bulan Ramadhan.. Nih aku kasih kesimpulan..
Tapi ini kesimpulan versi saya, nggak boleh complain, nggak boleh ribut. Kalo nggak setuju bikin kesimpulan aja ndiri..

And the conclusions is
  1. Boleh saja kita sayang/cinta sama seseorang karena fisiknya, karena cantik/gantengnya. Tapi pastikan kita akan tetap sayang dan cinta sama dia ketika ia sudah keriput, ketika ia sudah beruban, ketika berat badannya sudah entah berapa kilo.
  2. Boleh saja kita sayang/cinta sama seseorang karena hartanya. Tapi, kalopun suatu saat harta itu tak lagi di genggamannya, tak akan mengurangi rasa sayang dan cinta kita kepadanya.
  3.  Boleh saja kita sayang/cinta sama seseorang karena orangtuanya orang yang terhormat, keluarga priyayi. Tapi bukan berarti orang yang bukan dari keluarga terhormat tidak berhak untuk dicintai dan disayangi. Justru dengan begitu mungkin akan bersama-sama dibangun sebuah keluarga baru yang terhormat.
  4. Akan mulia sekali sepertinya jika kita sayang/cinta seseorang karena ia taat beragama. Akan tetapi, manusia tetaplah manusia, tempat khilaf dan lupa. Maka saat ia khilaf, tugas kita lah untuk mengingatkannya dan memaafkannya.
  5. Boleh saja kita sayang/cinta sama seseorang karena ia pinter, rajin, pinter masak, punya kesehatan yang prima, dermawan, penyayang, perhatian, setia, dll. Tapi yang lebih penting daripada itu semua, kita mencintai dia karena ALLAH..
*Hmmm… yang terakhir ini dalem banget kayaknya.. hehehe

Tapi mungkin cinta akan tetap tidak bisa dijelaskan secara rinci ketika yang dirasa adalah sudah “klop”, sudah “sreg”. Mungkin hanya potongan-potongan kata itulah yang (dipaksakan) bisa mewakili perasaan. Hehe..

Love is like life
Life is like love

"Love and Life, both of them are the complicated creation of God, but it’s so wonderful to feel"  -quote ngawur ku-

Kapan-kapan deh kita ngobrol tentang kehidupan.. J

No comments:

Post a Comment

like and share

  • Share
  • [i]