Thursday 4 October 2012

Dekat dengan Tanah


aku memang belum mengerti

tentang permukaan sungai dengan kemilau cahayanya
tentang malam dengan rembulannya yang separuh muka
tentang pagi dengan embunnya yang membasuh
tentang mawar dengan kelopaknya yang rapuh

atau
tentang kamu yang belum pernah aku kenal wanginya

aku seperti burung dungu
bermimpi akan mampu terbang tinggi
padahal sayap telah menempel di punggungku sejak lahir

bahkan aku seperti seonggok kayu di tengah lautan
terombang-ambing gelombang
tak punya kendali atas diriku sendiri

aku seperti gelandangan cacat
mengejar kereta yang telah melesat satu jam yang lalu

aku masih bocah
belum paham kemana harus melangkah

aku seperti cermin pecah
tak kuasa melukis sketsamu yang megah

yang aku yakini
kau ada untukku
di sana
di sautu tempat yang mengajarkanmu tumbuh

aku bermimpi
suatu saat aku akan mampu mengendalikan perahu
yang aku bangun bersamamu
melewati badai
bersamamu
kita

namun semoga
kau tak meneteskan air mata
ketika suatu saat kau melihat tubuh ini rapuh
tak mampu lagi bersandar

karena tubuh ini rebah

like and share

  • Share
  • [i]